Archive for Februari 8th, 2007

Duapuluh Kiat Menghadapi Banjir

Posted on 8 Februari 2007. Filed under: Opini |

  • Menghindar dari banjir itu sulit, menghadapi banjir ternyata jauh lebih mudah.
  • Atas dasar itu, saat banjir mampir ke rumah di luar kesiapan kita menerimanya, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Tibalah waktu datang air secara tiba-tiba siap menghantam apa pun. Air bah siap menerjang apa pun barang kesayangan.

  • Bagaimana menyiasati banjir sebagai berkah peristiwa yang mengasyikkan?
  • Berikut ini saya sampaikan 20 kiat menghadapi banjir yang melanda kawasan permukiman.

    1. Siapkan plastik jumbo dan tali pengikat (tali rafia/plastik tali gulung, tambang);

    Gunakan plastik untuk menutupi seperangkat barang elektronik, seperti radio, televisi, seperangkat gatget, seperti telepon tetap, wireless, komputer jinjing/laptop, personal komputer/PC, dan surat-surat penting.
    2. Siapkan selotip atau lakban;

    Selotip berguna untuk mengelem dan mengikat plastik yang berisi serbaneka barang/surat berharga di dalamnya.

    3. Siapkan sepatu boot;

    Bagi kepala keluarga (ayah, bapak, suami) yang intensitas geraknya tinggi sepatu boot sangat berguna sebagai pelindung kaki. Kalau kaki terluka, virus penyakit memengaruhi gerak bahkan menghentikan gerak untuk menyelamatkan diri atau membantu orang lain. Sepatu boot juga fungsional untuk berjalan dengan ketinggian air yang tidak lebih dari ukuran sepatu itu.

    4. Siapkan karung berisi pasir dan batu kerikil;

    Karung berisi pasir dan batu kerikil berguna menahan lajunya air ke tempat yang sangat penting untuk dilindungi. Bukan untuk mencegah masuknya air karena lebih berguna untuk menahan lajunya air ke tempat yang sangat perlu dilindungi.

    5. Siapkan lampu gantung/lampu tempel/sentir dan senter;

    Mengantisipasi matinya aliran listrik dan menjadi gelap gulita, pakai lampu tempel sangat efektif, apalagi yang model digantung pada dinding atau langit-langit. Kisaran harga lampu tempel yang kecil lima ribuan, sedang sepuluh ribu, dan besar lima belas ribuan. Lampu senter juga efektif apalagi yang kecil ukurannya bisa masuk saku celana/baju.

    6. Siapkan wiferdorong/sekop/serokan;

    Kalau air dan kotoran yang masuk masih gampang dihalau biasanya wifer dorong dapat mengurangi frekuensi air yang meninggi. Manakala air mulai surut, wifer dorong berguna sebagai pembersih tanah dan lumpur serta sampah.

    7. Siapkan seperangkat obat-obatan dan vitamin;

    Tuan rumah yang menerima kedatangan air lama-kelamaan daya tahan tubuh dan fisik menurun. Oleh karena itu, penangkalnya dapat dilengkapi dengan vitamin, apalagi obat-obatan sebagai pertolongan pertama atas gejala penyakit yang muncul.

    8. Siapkan pelampung atau ban renang/ban dalam;

    Ban renang berbahan karet ban truk bukan hanya berguna di kolam renang, melainkan juga saat menyongsong datangnya air yang meninggi untuk menyelamatkan orang dan barang. Apalagi ban mobil besar, bus, truk muatannya banyak dan enak dipakai serta kuat. Enggak gampang bocor tertusuk paku/beton rumah. Kalau di rumah ada speedboat akan lebih berguna lagi. Periksa kondisinya untuk laik jalan. Speedboat bukan hanya berguna di lautan lepas pantai, melainkan juga di luar rumah untuk menjemput manula/lansia (manusia lanjut usia) dan menyelamatkan bayi plus jalan-jalan di air kawasan perumahan.

    9. Siapkan telepon selular dan charger;

    Selama telepon selular dalam kondisi siap pakai, maka nilai manfaatnya jadi tinggi ketika banjir datang menghadang. Dalam keadaan banjir ingatlah telepon selular wajib diisi ulang baterainya. Oleh karena itu, charger pun harus berdampingan untuk dibawa.

    10. Siapkan pembalut wanita;

    Bagi wanita, pembalut bisa mengurangi kegelisahan munculnya datang bulan. Datang air gelisah, apalagi bersamaan dengan datang bulan. Oleh karena itu, pembalut wajib berada disisi tas wanita.

    11. Siapkan susu/makanan bayi;

    Manalah mungkin bayi ikutan menikmati hidangan non-bayi. Oleh karena itu, susu/makanan bayi wajib berada disisi ibu/ayah.

    12. Siapkan air mineral/air bersih;

    Datangnya air memang menyejukkan. Jarang terasa haus kalau di depan mata tersedia air. Namun, air banjir itu layak buang. Untuk itu, air yang layak minum sangat penting disediakan, kalau memungkinkan air mineral/air bersih ini berguna juga untuk mandi dan cuci badan.

    13. Siapkan makanan cepat saji;

    Kebanyakan sumbangan korban banjir berjenis makanan mi instan. Makanan ini penting cuma kurang efektif. Oleh karena itu, siapkan diri sendiri menyimpan makanan siap saji atau siap makan seperti roti, biskuit.

    14. Siapkan kain sarung/selimut;

    Fungsi kain sarung/selimut lebih terasa saat banjir bersamaan dengan datangnya rasa dingin yang menyengat hingga menusuk tulang. Oleh karena itu, kain sarung/selimut bisa jadi teman yang mesra.

    15. Siapkan radio dan baterai;

    Radio dan baterai jangan dipisahkan. Perangkat komunikasi ini sangat perlu sebagai teman komunikasi dengan dunia luar. Banjir di ibu kota datang dan menyebar secara merata. Oleh karena itu, radio menjadi kebutuhan mendasar sebagai teman info dan data yang akurat dan tepercaya.

    16. Siapkan surat-surat penting;

    Kebiasaan lama yang masih berlaku hingga saat ini adalah menyimpan surat-surat penting di almari, bahkan ada yang menyimpan di bawah kasur. Kalau penyimpanan ini kurang diperhatikan pengamanannya maka air yang datang mampu menghancurkan/menghanyutkan surat-surat penting ini hingga tidak berguna lagi. Oleh karena itu, surat-surat penting selain disimpan di almari, wajib diberi plastik dan diikat dengan selotip atau plastik yang berpenutup erat.

    17. Siapkan baju, kaus, celana dalam;

    Kalau kaus dan celana dalam hanya satu melekat di badan, kinerja menghadapi datangnya banjir lama-kelamaan jadi enggak nyaman dan menurun. Apalagi saat kaus dan celana dalam basah, ya semakin risi dipakai dan lengket kotor. Oleh karena itu, kinerja yang nyaman dan tetap aman dapat dilakukan dengan penggantian kaus dan celana dalam. Untuk ke kantor/kuliah juga tidak merepotkan.

    18. Siapkan generator/diesel;

    Alat pembangkit tenaga listrik dan air ini boleh disiapkan kalau jauh dari genangan air. Namun, genset/diesel terbilang mahal kalau alat ini termasuk non-produktif. Kalau cukup “vitamin D” (duit) bolehlah genset/diesel dibeli. Kalau sering kebanjiran boleh juga dijadikan barang yang wajib dimiliki. Bila dekat dengan rumah produksi (production house/PH) boleh juga pinjam untuk mengaliri listrik dan air. Genset yang murah Rp700.000 sampai dengan sejutaan berbahan bakar bensin, kapasitasnya 800 watt dan 1.000 watt. Kecil dan ringan serta gampang dibawa-bawa. Cuma bensin ini agak boros. Beda dengan genset seharga dua sampai dengan enam jutaan dengan daya 2.200 watt yang berbahan bakar solar, ini jauh lebih awet dan hemat. Genset bermerk Champion, Honda, Excell, Motoyama bisa juga untuk mengisi ulang baterai telepon selular.

    19. Siapkan emergency lamp/lampu darurat;

    Kelemahan lampu darurat (emergeency lamp) hanya cukup untuk dua sampai tiga hari. Itupun agak meragukan kalau pemakaian agak lama cenderung menghilang cahaya terangnya. Namun, lampu darurat sebagai pertolongan pertama boleh dibilang cukup jitu. Kalau ada lilin boleh juga dengan perhatian ekstra penempatan dan wadahnya. Kelalaian akibat lilin yang tidak pada tempatnya dapat membakar barang dengan mudahnya.

    20. Siapkan tenda darurat.

    Tenda sangat relevan bagi korban banjir yang jauh dari sanak famili. Tenda sebagai tempat berlindung sementara. Tenda darurat dari kesatuan ABRI berupa kain terpal sebagai tempat berlindung sementara sangat nyaman dan aman. ***

    Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

    Liked it here?
    Why not try sites on the blogroll...