Komikus Legendaris Berkolaborasi dengan Komikus Underground

Posted on 10 Agustus 2007. Filed under: Berita |

Jan Mintaraga, R.A. Kosasih, Ganes Th., SH Mintardja, Teguh SH, Wid NS ialah sejumlah maestro komik legendaris yang menjadi barometer karya monumental, seperti Mahabharata dan Bharatayudha. Karya komikus legendaris ini nyaris terpuruk kalau saja festival komik Indonesia nyaris tak terdengar bergema, gaungnya hanya sepenggalan. Di tengah-tengah maraknya komikus dari negeri Sakura, situs komik yang bersliweran, dan sejumlah komik underground mengarahkan kiblat komikus atas karya legendaris kian menonjol dengan menciptakan ikon panutan berakronim “konde” atau Komik Indonesia. Mampukah karya komikus legendaris berpadu erat saling memperkuat komikus saat ini untuk memenuhi hasrat menggebu pembaca setianya?

Festival Komik Indonesia Satu Dekade “Terbaik” (1) Festival Komik Indonesia Satu Dekade “Terbaik” (2)Festival Komik Indonesia Satu Dekade “Terbaik” (3)Festival Komik Indonesia Satu Dekade “Terbaik” (4)Festival Komik Indonesia Satu Dekade “Terbaik” (5)Festival Komik Indonesia Satu Dekade “Terbaik” (6)Festival Komik Indonesia Satu Dekade “Terbaik” (7)Festival Komik Indonesia Satu Dekade “Terbaik” (8)Festival Komik Indonesia Satu Dekade Terbaik (6)Festival Komik Indonesia Satu Dekade Terbaik (7)

Tampil sekitar tiga puluh nominee karya komik di Bentara Budaya Jakarta, 10–18 Agustus, pukul 10.00–18.00 WIB semakin memenuhi hasrat pencinta komik Indonesia. Komik Indonesia atau Konde sangat variatif. Komik yang muncul mulai dari komik khusus untuk orang dewasa, komik untuk remaja, komik untuk anak-anak, hingga komik untuk segala usia.

Kebanyakan pembaca setia komik, saat ini masuk dalam perangkap bahwa komik sebagai bacaan untuk anak-anak. Padahal, kalau menyaksikan “Pameran Komik Indonesia Satu Dekade Terbaik” tampaklah, komik sebagai bacaan segala usia. Meski demikian, masyarakat bangsa dan negara Republik Indonesia sering “salah kaprah”. Teks yang dikomikkan tidak melulu untuk bacaan anak, tetapi juga untuk bacaan remaja dan orang dewasa.

Komik sebagai media yang begitu bebas mengapresiasi kehidupan masyarakat, menurut Endru Aditya, Panitia Konde Festival, tak hanya sebagai media hiburan, tetapi juga melalui pengalaman visual pada karyanya kebanyakan terekam peristiwa kebudayaan, seperti komikus legendaris Indonesia, Ganes Th. Dalam karya-karya puncaknya, kata Endru Aditya, seperti Si Djampang, Tuan Tanah Kedawung atau serial Si Buta dari Gua Hantu, mampu mendesain latar dari cerita komiknya. “Ia mampu menciptakan sebuah jagat lengkap,” katanya seraya menambahkan, RA Kosasih, komikus paling senior ialah yang pertama membuat komik Indonesia dalam bentuk buku. Dia banyak melahirkan genre komik, mulai dari komik anak-anak, roman, silat, superhero, hingga wayang. Karyanya yang sangat monumental seperti Mahabharata dan Bharatayudha.

Festival Komik Indonesia Satu Dekade Terbaik (8)Festival Komik Indonesia Satu Dekade Terbaik (9)

Penerbit yang menekuni teks dalam rupa komik yang dipamerkan, seperti Kepustakaan Populer Gramedia, Mizan, Elex Media Komputindo, Koran Tempo Minggu, Kelompok Penggemar Gina, Balai Pustaka, Terrant Books, Pustaka Delaprasta, Galang Press, Baris Baru dan Oxfam GB, Nirmana, dan Arus Kata Press. Fenomena ini menunjukkan bahwa sasaran pembaca setia komik mencapai usia dini hingga usia lanjut, seperti batita (bawah tiga tahun), balita (bawah lima tahun), ABG (anak baru gede), hingga lansia (lanjut usia). Jadi, memang “salah kaprah” masyarakat bangsa dan negara Republik Indonesia terpengaruh pada pola penerbit yang cenderung dominan mengeluarkan teks bergambar yang kebanyakan sebagai bacaan hiburan anak-anak saja.

Sebetulnya komik Indonesia mulai muncul pada 1930. Tampilannya masih berupa komik strip. Cetakannya berafiliasi pada koran Melayu-Cina, Sinpo berjuluk “Si Put On”.

Pada 1994, komik Indonesia bangkit dengan kondisi kian stabil. Lantas, muncul komik underground, lalu situs komik. Antara komik underground dan situs komik saling mengisi ceruk komikus dan gaya komik khas Indonesia. Situs komik yang tampil dan populer saat ini, seperti www.komikindonesia.com, www.indocomic.com, www.pragatcomics.com, www.gilbug.com.

Festival Komik Indonesia Satu Dekade Terbaik (1)Festival Komik Indonesia Satu Dekade Terbaik (2)Festival Komik Indonesia Satu Dekade Terbaik (3)Festival Komik Indonesia Satu Dekade Terbaik (4)Festival Komik Indonesia Satu Dekade Terbaik (5)

Menurut Endru Aditya, Panitia Konde Festival (02193415456 dan +62817 6526450; http://www.akademisamali.org) ketiga puluh karya yang masuk nominee merupakan hasil perasan dan seleksi oleh tim kurator, seperti Surjorimba Suroto, Arif Ash Shiddiq, Hartono Soenarto, dan Ade Darmawan. Selain itu, diskusi untuk memeriahkan pameran juga mengundang pembicara Seno Gumira Ajidarma, JJ Rizal, Hikmat Darmawan, dan Nirwan Arsuka.

Festival komik bukan hanya sebagai upaya memperkenalkan dan menggugah kepedulian masyarakat bangsa dan negara Republik Indonesia pada kekayaan budaya bangsa, melainkan juga memperkenalkan keunikan komik anak bangsa. Tahun 2007 merupakan tahun pertama Akademi Samali bekerja sama dengan Taman Impian Jaya Ancol menggelar Festival Komik. Pada kesempatan ini, Kosasih Award akan diberikan kepada sepuluh karya terbaik pilihan kurator selama rentang waktu satu dekade. Seremonial Kosasih Award berlangsung pada Kamis 16/8 di Bentara Budaya Jakarta.***

Make a Comment

Tinggalkan komentar

4 Tanggapan to “Komikus Legendaris Berkolaborasi dengan Komikus Underground”

RSS Feed for Forum Inovatif Pekerja Media Comments RSS Feed

Terima kasih buat artikel komik yang menarik. PragatComicnya, enggak pakai “s”

Buat para komikus indonesia!!,…gabung yuk di forum http://komikus-indo.tk “saya tunggu di sana!!:D

saya mangaka dari bogor …
saya pengen gabung,
caranya ???


Where's The Comment Form?

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...