Menikmati Tajuk Rencana, Pojok, Wawancara

Posted on 29 Mei 2007. Filed under: Percik Pengalaman |

Pengantar

Kalau saya membaca koran, sungguh menarik ketika saya mulai membaca tajuk rencana, pojok, dan wawancara. Ketiga pokok pikiran yang menjadi kebijakan redaksi ini kerap saya sambangi. Saya menikmati ulasannya. Tak bosan-bosan saya pikirkan apa maksud penulis, lalu kenapa si pewawancara kurang cerdas saat mengajukan pertanyaan dan berdialog dengan narasumber, dan terakhir yang membuat mata saya mampir dan berhenti terpaku pada bacaan pojok. Pojok pada harian Kompas bernama Mang Usil, pada harian Sinar Harapan bernama Vivere Pericoloso, dan pada harian Republika bernama Rehat. Apa pun namanya, saya selalu mampir pada ketiga rubrik yang tersedia di dalam koran itu. Untuk itu, saya sampaikan poin-poin ketiga rubrik seperti apa yang saya pahami selama ini.  

Tajuk Rencana 

     Menu wajib saya setiap pagi membaca tajuk rencana. Saya mulai dengan membaca judul. Apakah judul menarik untuk saya singgahi, misalnya saya anggap cukup dengan menggunakan tiga sampai dengan empat kata. Judul yang singkat, padat, dan mudah saya pahami, pasti saya hampiri. Lalu saya menjelajahi tubuh tajuk untuk mengetahui dan memahami isi pernyataannya. Apalagi isi pernyataan yang berkaitan dengan kebijakan penulis tajuk. Adakalanya berita atau info terbaru, terkini, termasa, dan rahasia sifatnya saya temukan pada tulisan tajuk. Inilah keistimewaan tajuk rencana.

     Istilah lain tajuk rencana sering juga saya temukan, misalnya Notepad, Editorial, Dari Redaksi, Redaksi Menulis, Beranda. Akhir-akhir ini, sungguh menarik hati saya saat membaca tajuk rencana Media Indonesia. Bahkan saya semakin tertarik manakala kebijakan mengulas tajuk mendapat dukungan dari stasiun Metro TV yang berjuluk Bedah Editorial. Kebetulan saya kenal beberapa nama pengulasnya. Makna bedah editorial merupakan forum khusus pembaca untuk berinteraksi dengan penulis yang menanggapi tajuk rencana.

     Di samping itu, manfaat lain yang saya pahami, tajuk rencana mampu mengungkap apa yang menjadi unek-unek pembaca. Saya bisa membaca hak jawab dan membaca hak tolak. Ini poin yang penting.     

     Pengertian tajuk rencana yang saya pahami berkaitan dengan komentar atau induk karangan. Tajuk rencana mengandung arti karangan pokok berisi masalah penting. Masalah penting yang berkaitan dengan aktualitas. Oleh karena itu, tajuk rencana merupakan pendapat redaksi atau seseorang yang berwewenang tentang masalah menarik atau bermakna penting bagi pembaca sebagai hasil penilaian atau pandangan dari pengelola koran terhadap masalah pokok. 

     Adapun model penulisan tajuk rencana — karena saya kerap mampir sejak Petrus Kanisius Ojong di harian Kompas aktif menulis dan dibukukan oleh Gramedia berjuluk Kompasiana — sebagai berikut.

Pertama, model lama meliputi pendahuluan, uraian, penutup. Kedua, model baru yang meliputi rasional, analisis, argumentasi, simpulan/alternatif. Yang terakhir ini penjelasannya sebagai berikut. 

Berlandaskan pada pemikiran atas tema pokok atau data dan fakta (rasional).

Berlandaskan pada uraian terinci tentang duduk perkara sebenarnya (analisis).

Berdasarkan penafsiran atas data dan fakta yang mengarah pada simpulan (argumentasi).

Berlandaskan pada isi pernyataan dengan sikap tegas dan dinyatakan (simpulan tertutup).

Berlandaskan pada isi pernyataan yang menyerahkan simpulan bagi pembaca (simpulan terbuka). 

     Jadi, tajuk rencana merupakan pendapat atau opini redaksi atau orang yang mendapat wewenang oleh redaksi koran. Pendapat ini berkaitan tentang masalah menarik atau berarti penting bagi pembaca, misalnya baru, aneh, luar biasa, pertentangan. Tentang masalah menarik atau berarti penting bagi pembaca juga berkaitan dengan rasa aman, rasa sehat, rasa cinta, kematian, aktivitas produktif, profesi atau pekerjaan. Dengan demikian, hasil penilaian atau pandangan redaksi disebut kebijakan redaksional. 

Pojok 

     Rubrik lain yang menarik perhatian saya adalah pojok. Pojok berawal dari kenyataan hidup sehari-hari. Struktur pojok meliputi baris pertama yang berisi kalimat topik/pokok pikiran dan baris kedua yang berisi kalimat tanggapan atau komentar. Tentang komentar ini terdiri atas paralel suportif (mendukung sejalan) dan paralel kontradiktif (tidak sejalan). 

Wawancara 

     Rubrik ketiga yang saya hampiri untuk saya nikmati berkaitan dengan wawancara. Saya selalu menikmati hasil wawancara yang berhasil mengungkap profil tokoh tertentu. Apalagi profil tokoh ini menjadi hidup saat wawancara karena si pewawancara menggunakan susunan pertanyaan dengan kalimat pendek dan cermat.

Penutup

     Setiap koran memiliki kepercayaan yang sangat tinggi atas pencapaian sasaran pembaca. Sasaran ini berkorelasi dengan jumlah tiras yang berhasil terlampaui. Jika jumlah tiras koran melampaui target, maka sasaran pembaca yang ingin diraih oleh penerbit koran berhasil memenuhi sasaran. Oleh karena itu, saya memberi perhatian pada tajuk rencana, pojok, dan wawancara. Ketiga rubrik ini merupakan fondasi bagi pengelola koran untuk menyampaikan isi pernyataannya.*** 

Make a Comment

Tinggalkan komentar

6 Tanggapan to “Menikmati Tajuk Rencana, Pojok, Wawancara”

RSS Feed for Forum Inovatif Pekerja Media Comments RSS Feed

pengertian tajuk rencana,,
pengertian opini , ,

tolong cantumkan yee , ,

^_^v

iya,kalo bisa lengkapin sama pengertian tajuk rencana… soalnya buat tugas sekolah.. he2,,

MAs q mahsiswa smester akhir lagi buat TA tentang tajuk. Sya mo minta bentuk, jenis, sifat tajuk rencana buat referensi. Tlng ya mas Makasih

kak..
cantumin jga dunkz pengertian
tajuk rencana,
artikel
opini
laporan utama
n cara” penulisannya..
hew thx y

Pak, ketika saya browsing tentang tajuk rencana, secara tidak sengaja saya masuk kedalam blog ini, dan ternyata setelah saya baca, blog ini punya Bapak. Salut deh Buat Bapak. Kapan-kapan saya pengen bisa membuat blog yang bermanfaat seperti ini..

I really like your writing style, fantastic information, thanks for putting up fcedafedgded


Where's The Comment Form?

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...