Karya Sastra Menjawab Tantangan Zaman

Posted on 6 Maret 2008. Filed under: Sastra Teknologi Informasi&Komunikasi |

Pertanyaan yang sering muncul berkaitan dengan apakah karya sastra dan bagaimana ciri-ciri karya sastra? Jawaban atas pertanyaan ini cukup sederhana. Namun, belum cukup memadai dan ternyata tidak semudah yang diperkirakan. Saat seseorang mencoba untuk menjawab dari satu sudut pandang, jawaban yang muncul selalu berkaitan dengan persoalan lain dengan sudut pandang yang berbeda. Tambahan pula karya sastra selalu mengalami perkembangan. Meski setiap saat ada efek kejutan dengan gejala sastra yang semakin unik, khas, serbaneka, dan muncul tanpa diduga sebelumnya, Sastra Wangi dan Sastra Teknologi Informasi muncul sebagai alternatif jawaban atas pertanyaan itu.

Ketika membuka referensi tentang sastrawan dan dunianya, tampaklah definisi teori sastra berkaitan dengan usaha seseorang untuk menjelaskan, mengklasifikasi, menggeneralisasikan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana sesuatu yang menarik dapat disebut karya sastra. Teori sastra juga menyampaikan kriteria bagi ahli atau pakar (dan sastrawan) untuk menilai karya sastra: apakah sebuah karya sastra bermutu, asli atau penuh kepalsuan. Dengan dasar berpikir semacam ini, kedudukan teori sastra menjadi penting bagi kritikus sastra. Pengkritik sastra bertugas menilai karya sastra. Sejarawan sastra bertugas mencatat perjalanan sastrawan dan karya sastra. Buku “Rendra dan Dunianya”, “Nh. Dini dan Dunianya”, “Bakdi Sumanto dan Dunianya” merupakan contoh perjalanan sastrawan yang dibukukan dalam rupa sejarah karya sastra. Buku ini menampilkan profil tokoh dan dunia sastra. Oleh karena itu, teori sastra bukan hanya membantu untuk menawarkan kerangka berpikir bagi pembaca, melainkan juga teori sastra membantu pembaca untuk memahami dunia karya sastra.

asus_eee Beberapa ahli mencoba untuk menawarkan teori sastra, entah melalui buku entah melalui makalah. Namun, sayang seribu kali sayang, teori sastra yang dikenal oleh masyarakat bangsa dan negara Republik Indonesia banyak yang datang dari dunia Barat. Contoh-contoh karya sastra untuk mendukung teori sastra juga berasal dari karya sastra Barat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah buku yang dapat menyajikan rangkuman teori-teori yang berkembang dengan konteks dan contoh-contoh karya sastra Indonesia. Dengan demikian, teori yang disajikan akan mudah dipahami oleh para ahli sastra, mahasiswa jurusan sastra, dan guru sastra Indonesia.

Karya sastra yang isi pernyataannya menjelaskan diri sastrawan dalam hubungan dengan latar belakang sosiologis, latar belakang psikologis, latar belakang kebahasaaan dan kesastraan, kini jumlahnya semakin meningkat pesat. Karya semacam ini biasanya juga berkaitan dengan uraian proses kreatif yang dilalui oleh sastrawan yang bisa dibagi lagi atas alasan dan dorongan kenapa ia menjadi pengarang, kegiatan sebelum menulis, kegiatan selama menulis, dan kegiatan setelah menulis. Pamusuk Eneste, 57 tahun sebagai editor buku sastrawan Rendra pernah memprakarsai sastrawan atau penulis untuk menuliskan proses kreatif.

Akan tetapi, pertanyaan berisi penjelasan tentang bagaimana hubungan sastrawan dan karya sastra dengan alam semesta belumlah banyak jumlahnya. Bukan hanya itu, ulasan mengenai problematika untuk menentukan karya sastra, ciri-ciri karya sastra, karya sastra yang baik, dan hubungan sastrawan dengan karya sastra, belum tersedia sumber pustaka sebagai rujukan yang memadai. Apalagi penjelasan untuk kepentingan pembaca berkenaan dengan karya sastra dan hubungan sastrawan dengan pembaca.

Itulah sebabnya uraian tentang ciri-ciri puisi dari berbagai sudut pembahasan beserta problematika sastra sangat diperlukan. Selain itu, penjelasan tentang ciri-ciri prosa rekaan dari berbagai sudut pembahasan beserta problematikanya sangat diperlukan saat ini. Pokoknya, ulasan tentang sastra dan pendidikan wajib dituliskan sebagai bahan referensi yang sangat bermanfaat. Dengan demikian, uraian tentang kajian sastra yang selama ini berkembang dapat dijadikan modal dasar bagi peminat sastra dalam menjawab tantangan zaman. Sastra wangi — yang beraroma khas wangi wanita penulis novel — dan sastra teknologi informasi — yang merambah ke sendi-sendi kehidupan masyarakat bangsa dan negara Republik Indonesia — merupakan karya sastra yang berupaya menjawab tantangan zaman ini.***

Make a Comment

Tinggalkan komentar

3 Tanggapan to “Karya Sastra Menjawab Tantangan Zaman”

RSS Feed for Forum Inovatif Pekerja Media Comments RSS Feed


Where's The Comment Form?

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...